Arab Saudi Tegaskan Penolakan Keras terhadap Rencana Pemindahan Warga Palestina dari Gaza

Berita, Global372 Dilihat
banner 468x60

Arab Saudi Tegaskan Penolakan Keras terhadap Rencana Pemindahan Warga Palestina dari Gaza

updatemakassar.com – Pemerintah Arab Saudi secara tegas menolak rencana pemindahan warga Palestina dari Gaza, serta menentang usulan pembentukan negara Palestina di wilayah Saudi. Penolakan ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi sebagai respons terhadap pernyataan kontroversial Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sempat membuat lelucon tentang hal tersebut dalam sebuah wawancara.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Minggu (9/2) waktu setempat, Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan bahwa mereka menghargai dukungan negara-negara “persaudaraan” yang juga menolak pernyataan Netanyahu. Saudi menekankan bahwa tanah Palestina memiliki makna historis dan legal yang mendalam bagi rakyat Palestina, serta menolak segala bentuk upaya yang mengabaikan hak-hak mereka.

“Pola pikir ekstremis pendudukan ini tidak memahami arti penting tanah Palestina bagi saudara-saudara Palestina dan hubungan historis serta sah mereka dengan wilayah tersebut,” bunyi pernyataan resmi Saudi, seperti dilansir oleh kantor berita AFP pada Senin (10/2).

Respons terhadap Usulan Netanyahu dan Trump

Netanyahu sebelumnya membuat pernyataan yang dianggap kontroversial saat diwawancarai oleh Channel 14, sebuah media yang dikenal pro-Netanyahu. Dalam wawancara tersebut, Netanyahu sempat bercanda tentang pembentukan negara Palestina di wilayah Saudi, sebelum mengoreksi dirinya sendiri. Meskipun pernyataan Saudi tidak secara langsung merujuk pada komentar Netanyahu, penolakan Riyadh terhadap gagasan tersebut jelas dan tegas.

Selain itu, Arab Saudi juga menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa Saudi tidak menjadikan pembentukan negara Palestina sebagai syarat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Riyadh membantah klaim Trump tersebut dan menegaskan bahwa mereka tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa adanya solusi dua negara yang adil bagi rakyat Palestina.

“Arab Saudi tetap berkomitmen pada solusi dua negara, di mana rakyat Palestina dapat mendirikan negara merdeka dengan ibu kota di Yerusalem Timur,” tegas pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.

Kecaman terhadap Rencana AS

Pembahasan tentang nasib warga Palestina di Gaza semakin memanas setelah Trump mengusulkan rencana kontroversial pada Selasa lalu. Trump menyatakan bahwa AS akan “mengambil alih Jalur Gaza” dari Israel dan menciptakan “Riviera Timur Tengah” dengan memindahkan warga Palestina ke tempat lain. Usulan ini langsung menuai kecaman keras dari negara-negara Arab, termasuk Saudi.

Negara-negara Arab menilai rencana Trump sebagai upaya untuk mengabaikan hak-hak rakyat Palestina dan merusak upaya perdamaian yang telah dibangun selama ini. Mereka menegaskan bahwa solusi dua negara tetap menjadi satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan di kawasan tersebut.

Komitmen Saudi terhadap Palestina

Arab Saudi telah lama menjadi pendukung utama hak-hak rakyat Palestina. Riyadh konsisten menolak segala bentuk normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya penyelesaian konflik yang adil bagi Palestina. Posisi ini sejalan dengan konsensus internasional yang mendukung solusi dua negara.

Dengan penolakan keras terhadap rencana pemindahan warga Palestina dan usulan pembentukan negara Palestina di wilayah Saudi, Arab Saudi kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam memperoleh hak-hak mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *