Bentrokan Antar Kelompok Mahasiswa UMI Makassar Berujung Aksi Saling Serang dengan Senjata Tajam

banner 468x60

updatemakassar.com, Makassar – Dua kelompok mahasiswa di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar terlibat bentrokan yang berujung pada aksi saling serang menggunakan senjata tajam. Insiden ini terjadi di dalam area kampus UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, pada Jumat (31/1/2025), dan sempat menimbulkan kepanikan di kalangan mahasiswa serta civitas akademika.

Kronologi Kejadian

Bentrokan tersebut bermula dari perselisihan antarkelompok mahasiswa yang dipicu oleh aksi saling ejek. Dalam video yang beredar, terlihat dua mahasiswa berselisih dengan kelompok lainnya. Kedua mahasiswa tersebut tampak membawa parang. Petugas keamanan kampus dan sejumlah dosen berusaha meredam situasi agar tidak semakin memanas.

Namun, tidak lama kemudian, sekelompok mahasiswa lain datang dari berbagai arah dengan membawa senjata tajam. Kejadian ini membuat mahasiswa lain yang berada di lokasi panik dan berusaha menghindar. Kericuhan berhasil diredam setelah petugas keamanan kampus berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Korban dan Penanganan

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengonfirmasi bahwa satu mahasiswa mengalami luka dan sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. “Iya, ada bentrok antar mahasiswa di dalam kampus, satu orang terluka dan sudah dirawat,” ujar Arya, Minggu (2/2/2025).

Mahasiswa yang mengalami luka diketahui berinisial AY (19). Ia mengalami cedera di pelipis, leher, serta memar di bagian punggung. Arya menambahkan bahwa insiden ini berhasil dihentikan dengan cepat berkat kerja sama antara pihak kepolisian, petugas keamanan kampus, dan beberapa dosen yang turun langsung ke lokasi. “Saat terjadi perselisihan, pihak kampus dan sekuriti sudah berada di sana dan berusaha melerai. Kepolisian juga hadir untuk membantu mendamaikan,” jelasnya.

Penyebab Bentrokan

Menurut informasi yang beredar, bentrokan ini melibatkan dua organisasi mahasiswa di UMI dan dipicu oleh persoalan sepele. “Awal mula kejadian karena ada ejek-ejekan antar mahasiswa, dan tidak terima sehingga terjadi perselisihan paham (bentrok),” tutup Arya.

Tindak Lanjut

Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan guna memastikan situasi tetap kondusif dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bentrokan susulan. Pihak kampus juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *