updatemakassar.com, makassar – Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) resmi meluncurkan Asta Aksi, delapan program inovatif yang dirancang untuk menjalankan amanah Menteri Agama Nasaruddin Umar. Peluncuran program ini dilakukan di Aula Kantor Kemenag Sulsel, Jalan Nuri, Makassar, pada Jumat (31/1/2025). Asta Aksi mencakup berbagai inisiatif yang bertujuan meningkatkan kualitas layanan keagamaan, mendorong inklusivitas, serta memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan.
1. Rumah Ibadah Ramah Difabel
Program pertama adalah penciptaan rumah ibadah yang ramah terhadap kebutuhan jemaah disabilitas. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulsel, Ali Yafid, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan ibadah yang inklusif dan aksesibel. Fasilitas pendukung seperti jalur khusus, petunjuk braille, alat bantu dengar, dan pelatihan pengelola rumah ibadah akan disediakan. “Kami ingin rumah ibadah bisa diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas dan lansia,” ujar Ali Yafid.
2. Kemenag Sulsel Go Green
Program kedua adalah Kemenag Sulsel Go Green, sebuah inisiatif berwawasan ekologis untuk mendorong kesadaran lingkungan melalui pendekatan berbasis agama. Program ini mencakup penghijauan rumah ibadah, pengelolaan limbah ramah lingkungan, serta kampanye gaya hidup berkelanjutan. “Kami ingin seluruh lembaga di bawah naungan Kemenag Sulsel, seperti madrasah, pondok pesantren, dan kantor KUA, turut serta dalam gerakan penghijauan,” jelas Ali Yafid.
3. Pesantren Ramah Anak
Program ketiga adalah Pesantren Ramah Anak, yang dirancang untuk menciptakan lingkungan pesantren yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik. Program ini menerapkan nilai-nilai perlindungan anak, pengawasan yang baik, serta kurikulum yang inklusif dan mendidik. “Kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan agama yang berkualitas tanpa kekerasan atau diskriminasi,” kata Ali Yafid.
4. Dakwah Ramah Kemanusiaan dan Cinta Kasih
Program keempat adalah Dakwah Ramah Kemanusiaan dan Cinta Kasih, yang mengedepankan pendekatan dakwah inklusif dan penuh kasih. Melalui pesan-pesan agama yang menekankan empati, toleransi, dan solidaritas, program ini bertujuan merangkul seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. “Dakwah harus menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Ali Yafid.
5. Selebrasi Kerukunan
Program kelima adalah Selebrasi Kerukunan, yang bertujuan memperkuat persatuan dan harmoni di tengah keberagaman. Program ini meliputi dialog lintas agama, festival budaya, dan kolaborasi sosial. “Kami ingin menciptakan ruang bagi umat dari berbagai latar belakang untuk saling mengenal dan menghormati,” jelas Ali Yafid.
6. Algoritma Kasih Sayang untuk Generasi Z
Program keenam adalah Algoritma Kasih Sayang untuk Generasi Z, yang menyasar generasi muda melalui edukasi berbasis agama, literasi digital, dan kegiatan kreatif. “Kami akan membuat konten TikTok dan game bernuansa kasih sayang untuk menarik minat Gen Z,” kata Ali Yafid. Program ini bertujuan menciptakan generasi yang bijak dalam bermedia sosial dan menjunjung tinggi moralitas.
7. Pelayanan Prima Ibadah Haji
Program ketujuh adalah Pelayanan Prima Ibadah Haji, yang berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji. Dengan pendekatan profesional dan berbasis teknologi, Kemenag Sulsel ingin memastikan kemudahan akses informasi dan fasilitas yang memadai. “Kami akan memastikan setiap jemaah haji mendapatkan pelayanan terbaik,” ujar Ali Yafid.
8. Kemenag Sulsel Berintegritas
Program terakhir adalah Kemenag Sulsel Berintegritas, yang menegaskan komitmen ASN Kemenag Sulsel untuk menciptakan tata kelola yang bersih, transparan, dan akuntabel. Program ini mendorong budaya kerja yang berintegritas melalui penguatan pengawasan dan pelatihan anti-korupsi. “Kami memiliki prinsip Zero Tolerance terhadap korupsi, kolusi, dan nepotisme,” tegas Ali Yafid.
