Presiden Prabowo Subianto Resmikan Peluncuran BPI Danantara, Langkah Baru Pengelolaan Investasi Negara

banner 468x60

Presiden Prabowo Subianto Resmikan Peluncuran BPI Danantara, Langkah Baru Pengelolaan Investasi Negara

Jakarta, Updatemakassar.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin, 24 Februari 2025, pukul 10.00 WIB di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta. Peluncuran ini menjadi momen penting dalam upaya pemerintah meningkatkan pengelolaan investasi dan aset negara secara lebih efisien dan profesional.

BPI Danantara diharapkan menjadi lembaga strategis yang akan mengelola investasi negara dengan pendekatan korporasi, berbeda dengan model birokrasi yang selama ini dijalankan oleh Kementerian BUMN. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Danantara akan menjadi instrumen penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Integrasi dengan Kementerian BUMN

Dr. Yanuar Rizky, ekonom dari Bright Institute, menyoroti perlunya integrasi antara BPI Danantara dengan Kementerian BUMN. Menurutnya, jika Danantara telah terbentuk, sebaiknya Kementerian BUMN dihilangkan atau dialihkan fungsinya ke Danantara. “Fungsi-fungsi yang selama ini dijalankan Kementerian BUMN, seperti regulator dan pengelola aset negara, sebaiknya dialihkan ke Danantara. Strukturnya bisa disederhanakan, dengan chairman yang dijabat oleh Presiden atau Menteri Keuangan,” ujar Yanuar.

Ia juga menambahkan bahwa keberadaan Danantara harus diikuti dengan kesiapan mental dan profesionalisme dari para pengelolanya. “Ada beban psikologis dan tantangan dalam transisi ini, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan sistem lama. Namun, ini adalah langkah maju yang perlu didukung,” jelasnya.

Tanggapan dari Para Ekonom

Ekonom Awalil Rizky menyatakan bahwa ide pembentukan super holding seperti Danantara sebenarnya sudah lama diwacanakan. “Secara teknokratis dan historis, ini adalah langkah yang baik. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada implementasi dan detail pengelolaannya,” ujar Awalil.

Ia juga menekankan bahwa Danantara harus lebih bersifat korporasi daripada birokrasi. “Kementerian BUMN selama ini masih terkesan birokratis, padahal yang dikelola adalah aset-aset korporasi. Dengan Danantara, diharapkan pendekatannya akan lebih profesional dan berorientasi pada bisnis,” tambahnya.

Tantangan dan Harapan

Meski dianggap sebagai langkah progresif, peluncuran Danantara tidak lepas dari tantangan. Hendri Satrio, pengamat ekonomi, mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam pengelolaan Danantara. “Negara bisa kebagian zonk jika pengelolaannya tidak transparan dan akuntabel. Pengawasan yang ketat dan sistem yang jelas sangat diperlukan,” ujarnya.

Masyarakat pun berharap agar Danantara dapat menjadi lembaga yang transparan, akuntabel, dan mampu memberikan manfaat nyata bagi perekonomian Indonesia. Dengan pengelolaan yang profesional, Danantara diharapkan dapat menjadi motor penggerak investasi yang berkontribusi besar terhadap pembangunan nasional.

Peluncuran BPI Danantara menandai babak baru dalam pengelolaan investasi negara. Dengan dukungan semua pihak dan pengawasan yang ketat, lembaga ini diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam memajukan perekonomian Indonesia. Updatemakassar.com akan terus memantau perkembangan dan dampak dari kehadiran Danantara bagi masyarakat.

(Reporter: Tim Updatemakassar.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *