Rupiah Tampak Menguat Drastis ke Rp 8.170 per Dolar AS di Google, Benarkah?

banner 468x60

Rupiah Tampak Menguat Drastis ke Rp 8.170 per Dolar AS di Google, Benarkah?

updatemakassar.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tiba-tiba tampak menguat drastis menjadi Rp 8.170,65 per dolar AS berdasarkan hasil pencarian Google pada Sabtu (1/2/2025) sore. Hasil ini terlihat saat pengecekan menggunakan kata kunci “USD to IDR” pada pukul 17.47 WIB. Namun, angka ini bertolak belakang dengan data resmi dari Bank Indonesia (BI), yang mencatat kurs jual sebesar Rp 16.340,30 per dolar AS dan kurs beli sebesar Rp 16.177,70 per dolar AS pada hari yang sama.

Google Error atau Kesalahan Teknis?

Munculnya nilai tukar rupiah sebesar Rp 8.170 per dolar AS di Google menimbulkan pertanyaan apakah ini merupakan kesalahan teknis (error) atau ada faktor lain yang memengaruhi. Menurut pantauan Bisnis.com, perbedaan signifikan antara data Google dan BI menunjukkan kemungkinan adanya kesalahan dalam sistem konversi mata uang Google.

“Hasil pencarian Google tidak selalu mencerminkan nilai tukar resmi. Untuk informasi yang akurat, masyarakat sebaiknya merujuk ke sumber resmi seperti Bank Indonesia atau platform keuangan terpercaya,” jelas seorang analis pasar keuangan yang enggan disebutkan namanya.

Kondisi Rupiah Sebelumnya

Sebelumnya, rupiah memang tercatat melemah pada perdagangan Jumat (31/1/2025) di tengah penguatan indeks dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 49 poin atau 0,301% ke level Rp 16.305 per dolar AS. Pelemahan ini terjadi setelah rupiah berada di posisi Rp 16.256 pada akhir perdagangan Kamis (30/1/2025).

Sepanjang Januari 2025, rupiah telah terdepresiasi 1,06% terhadap dolar AS dari posisi akhir 2024. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,406% ke level 108,203. Indeks ini bahkan sempat menyentuh level tertinggi 109,65 pada 10 Januari 2025.

Performa Mata Uang Asia

Rupiah bukan satu-satunya mata uang yang melemah terhadap dolar AS. Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga mengalami tekanan serupa. Yen Jepang melemah 0,213%, dolar Hong Kong turun 0,015%, dan won Korea Selatan terdepresiasi 0,5%. Di kawasan ASEAN, dolar Singapura melemah 0,117%, peso Filipina merosot 0,08%, ringgit Malaysia melemah 1,32%, sementara baht Thailand justru menguat 0,04% terhadap dolar AS pada Jumat (31/1/2025) sore.

Respons Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter terus memantau perkembangan nilai tukar rupiah dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas. “Kami akan terus melakukan intervensi jika diperlukan untuk mencegah gejolak yang berlebihan di pasar valuta asing,” ujar Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, dalam keterangan resmi.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan selalu memverifikasi informasi nilai tukar dari sumber resmi seperti Bank Indonesia atau platform keuangan terpercaya. Kesalahan teknis seperti yang terjadi pada Google dapat menimbulkan kebingungan dan spekulasi yang tidak perlu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *